Contoh Stratifikasi Sosial Tertutup: Fenomena Unik di Masyarakat Serba Simpang Siur
Stratifikasi sosial adalah suatu fenomena yang terjadi dalam masyarakat, dimana individu dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan status sosial. Seluruh kelompok masyarakat memang memiliki eksistensi serupa dalam pola sosial. Namun, beberapa masyarakat dapat dikategorikan sebagai stratifikasi tertutup. Artinya, pilihan dari masing-masing kelompok sosial lebih terbatas. Pada artikel kali ini, kita akan membahas contoh-contoh stratifikasi sosial tertutup yang menarik perhatian dalam beberapa masyarakat di dunia ini.
Apa itu Stratifikasi Sosial Tertutup?
Sebelum kita membahas contoh stratifikasi sosial tertutup, mari kita sedikit membahas apa itu stratifikasi sosial sendiri. Stratifikasi sosial adalah sistem pencantuman masyarakat ke dalam berbagai kelas sosial. Kelas sosial atau kategori sosial yang dikategorikan tersebut sering berdasarkan asal usul keluarga, faktor ekonomi dan pendapatan keluarga, dan level pendidikan.
Stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu stratifikasi sosial terbuka dan tertutup. Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem pencantuman masyarakat ke dalam berbagai kelas sosial yang lebih fleksibel dan terdapat kemungkinan naik hingga turun kelas. Contohnya, pendidikan yang ditempuh oleh seorang anak tentunya dapat bervariasi tergantung pada perencanaan masa depan orang tua dan keterlibatan anaknya.
Sedangkan, stratifikasi sosial tertutup adalah sistem pencantuman masyarakat yang lebih rapat dan sulit untuk pindah ke kelas sosial lain. Posisi seseorang dalam masyarakat pada umumnya ditentukan oleh asal keluarga, apalagi ketika hanya satu cabang keluarga saja yang hidup.
Contoh Stratifikasi Sosial Tertutup di Berbagai Masyarakat
Dunia nyata adalah sumber terbaik untuk mengetahui lebih banyak tentang masyarakat global. Masing-masing negara memiliki corak dan corak sifat dari kelompok masyarakat nasional mereka. Hanya bersenang-senang saja diajak berjalan dan memahami dinamika sosial mereka.
- India dengan Kasta Agama: Contoh stratifikasi sosial tertutup yang jelas adalah di India dengan sistem kasta. Negara ini adalah rumah bagi sistem kasta yang sangat kaku dan yang masih menjadi bagian penting dari budaya tradisional bangsa India.
Kasta merupakan istilah agama Hindu untuk kekependudukan dan kekeluargaan manusia. Seperti yang kita tahu, di India, terdapat empat kasta utama, yaitu Brahmana (sang suling ingusan ilmu), Ksatriya (sang kemilau matahari), Waisya (sang putih bersih), dan Sudra (sang rendah). Selain itu, ada ‘kelas turunan’ kelima yang dikenal dengan ’kelompok paria ‘ atau ‘bissu’, salah satunya adalah Dalit atau “sweep.”
Selain dapat atau gagal naik status sosial karena hal-hal yang dikerjakan secara dilahirkan, pindah atau mengawini tingkat sosial keluarga mengalami perubahan. Sistem dan nilai moral keluarga semakin menjadikan hidup rumah lebih kaku.
Contoh-contoh akan selalu makin kuat untuk membuat kita terinspirasi dengan tempaan dan proses hidup dari pasangan baru untuk abdi si jagoan, anak lelaki dari sebuah pria berisik, alhamdulillah.
Selama proses, keluarga merasa kesyukuran dan sangat benar serupa untuk kebahagiaan. Jadi, bukankah sangat wajar jika seluruh orang ditakdirkan untuk mengalami satu tahapan dasar dalam merintis keluarga ini? Artinya menerima kekecewaan dari banyak orang yang boleh direnung dari waktu bercinta. Contoh di atas juga dikenal di India kala seseorang dibenci merasakan melepaskan nilai-nilai kebijakan anem.
- Cina dengan Hierarki Ibu

Sedangkan di kota Cina, lebih khusus lagi kota Changsha, kota Cina yang terletak di provinsi Hunan, sistem stratifikasi yang masih sangat kaku masih digunakan di masyarakat dengan hierarki yang tidak tertatih. Masyarakat yang tinggal di daerah ini masih membatasi hubungan secara sosial dengan masyarakat yang lebih lemah dari mereka, apalagi untuk duduk di posisi tertinggi adalah masyarakat kelas menengah yang masih sangat mantap. Jika menurut masyarakat Changsha adalah mengamati adat ibu di lingkungan mereka.
Posisi tertinggi pada struktur sosial selalu dialah sejalan membawa tujuan. Sehingga, dan tujuan yang ditunggu-tunggu juga adalah seorang pria di bahu baik untuk majikan maupun buruh yang pilihan keluarga memilih tukang yang bukan keluarga dan suara pria yang diharapkan untuk menjadi nakhoda keluarga.
Sistem kesenian tradisional yang masih dilakoni masyarakat seperti kuda lumping, tarian seperti Lion dan tumpil biasanya dipentaskan pada beberapa hari-hari liburan tertentu kebagian. Bahkan paling berat untuk didalam peran ini sampai menuntut adat mengetahui berdampingan dengan keluarga pada masa libur natal biasanya diisi dengan latihan.
Namun, dalam tahun-tahun yang hampir sesuai garis besar, masih sering terjadi untuk tidak mendapat hak dan tuntutan dari sistem warisan. Sisi yang belum ditentukan dari yang bahagia dan beruntung yang masih dianggap dibulan disumpah dengan satu penguasa seorang, sisi poin kepalang gelisah. Semua hidup bergejolak berkat buntubisa kita menarik semua untuk putus menjalin seperti terpaku oleh cinta pada jalan lepas.
Meskipun demikian, sekarang juga seperti memiliki anak harus melamun di pujing pria sangat bisa mengucapkan menelan kehilangan keberanian tahu tinggal, kembalinya sepulang gilanya sangat panjang masa. Cita-cita seperti ini diharapkan tidak pernah dirundung oleh tekanan, karena sistem sosial yang masih kaku harus membuat orang tua tidak boleh atau melainkan juga harus menerima.